Thursday, December 22, 2016

Materi IMPK

ILMU MEDAN PETA KOMPAS

Peta

Peta adalah gambaran rupa bumi yang diproyeksikan pada medan datar. Peta memiliki beberapa jenis yaitu:

1. Berdasarkan typenya ada dua jenis yaitu: Peta geografi dan peta topografi.
2. Berdasarkan kegunaanya ada beberapa jenis yaitu: Peta Demografi (untuk kependudukan), Peta geologi, peta Transportasi dll.

a) Fungsi Peta
· Menunjukkan lokasi permukaan bumi.
· Menentukan arah dan jarak berbagai tempat.
· Memperlihatkan bentuk -bentuk permukaan bumi atau kenampakan geografi, misalnya lautan, daratan, dan gunung sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta.
· Mengumpulkan dan menyeleksi data-data atau keterangan dari suatu daerah yang akan disajikan pada peta dengan bentuk simbol yang konvensional.
b) Tujuan Pembuatan Peta
· Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
· Menganalisis data spasial seperti perhitungan volum.
· Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.
· Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya.

JENIS-JENIS PETA
a) Jenis Peta Berdasarkan Skalanya
· Peta skala besar berskala antara 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000
· Peta skala sedang berskala antara 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000
· Peta skala kecil berskala antara 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
· Peta kadaster berskala antara 1 : 100 s.d 1 : 5.000
· Peta geografi berskala 1 : 1.000.000 atau lebih

b) Jenis Peta Berdasarkan Isinya
Peta umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang terdapat pada suatu daerah yang dipetakan. Contohnya:
· Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk (relief) permukaan bumi.
· Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, misalnya peta dunia dan atlas.

Peta khusus
Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu aspek atau kenampakan tertentu di permukaan bumi. Contohnya:
· Peta curah hujan
· Peta iklim
· Peta tata guna lahan
· Peta pariwisata
· Peta jalur penerbangan
· Peta geologi
· Peta sejarah
· Peta industri
· Peta penduduk

c) Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya
Peta stasioner

Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif stabil. Contohnya:.
· Peta geologi
· Peta kontur
· Peta laut menurut kedalamannya
· Peta topografi
· Peta jalur pegunungan

Peta dinamis
Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis atau berubah-ubah. Contoh:
· Peta kepadatan penduduk
Peta penyebaran penduduk memperlihatkan tingkat kepadatan penduduk di suatu tempat pada suatu wilayah.
· Peta jaringan transportasi
· Peta jaringan irigasi
· Peta jaringan telepon

d) Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya
Peta timbul
Peta timbul adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.

Peta dasar (peta biasa)
Peta dasar adalah peta yang menggambarkan keadaan suatu wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar Indonesia atau peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita dapat membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan.

Peta digital
Peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada pita magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui layar televisi atau layar komputer.

KOMPOSISI PETA

· Judul peta mencerminkan isi dan tipe (jenis data) yang dituangkan pada peta.
· Skala peta, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak     sebenarnya di permukaan bumi.
· Mata angin sebagai penunjuk arah atau orentasi peta.
· Legenda berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta agar lebih mudah dipahami.
· Sumber peta dan tahun pembuatan peta berkaitan dengan data-data yang disajikan agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
· Garis astronomi, yaitu garis lintang dan garis bujur untuk menentukan letak atau lokasi pada peta.
· Penulisan atau lettering misalnya nama perairan ditulis miring dan nama tempat lain ditulis tegak.

BEBERAPA ALAT YANG DIGUNAKAN  DALAM IMPK
A.    KOMPAS
1.      DEFINISI
Definisi kompas. Kompas berasal dari bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti jangka. Kompas merupakan alat penentu arah dan derajat  mata angin. Kompas tediri atas magnet jarum, yang dapat berputar bebas. Kutub-kutub magnet ini selalu menunjuk arah Utara – Selatan walaupun tidak tepat benar (karena adanya sudut deklinasi). 
2.      YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPAS
Kompas adalah instrumen yang lembut dan harus dirawat sesuai.
a.  Inspeksi. Sebuah pemeriksaan rinci diperlukan ketika pertama kali mendapatkan dan menggunakan kompas. Salah satu bagian paling penting untuk memeriksa adalah dial mengambang, yang berisi jarum magnetik. Pengguna juga harus memastikan penampakan kawat lurus, bagian kaca dan kristal tidak rusak, angka-angka pada dial dapat dibaca, dan yang paling penting, yang dial tidak menempel.
b.   Efek Logam dan Listrik. Logam objek dan sumber listrik dapat mempengaruhi kinerja kompas. Namun, logam dan paduan nonmagnetik tidak mempengaruhi pembacaan kompas. Jarak pemisahan berikut disarankan untuk memastikan berfungsinya kompas:
c.   Akurasi. Sebuah kompas dalam kondisi kerja yang baik sangat akurat. Namun, kompas harus diperiksa secara berkala pada baris diketahui arah, seperti azimut disurvei menggunakan stasiun deklinasi. Kompas dengan lebih dari 3 ° + variasi tidak boleh digunakan.
d.   Perlindungan. Jika bepergian dengan kompas, dilipat, pastikan pemandangan belakang dilipat sepenuhnya turun ke cincin bezel. Hal ini akan mengunci tombol mengambang dan mencegah getaran, serta melindungi mata kristal dan belakang dari kerusakan
3. BEBERAPA JENIS KOMPAS
1. Kompas Bidik
Kompas bidik adalah kompas yang biasa digunakan oleh militer, pramuka, dan pengembara. Kompas ini mudah mendapatkannya, harganyapun relatif murah, juga penggunaannya cukup sederhana serta lengkap.

Bagian bagian kompas bidik:
1.      Dial                          : Permukaan diaman tertera angka/huruf seperti jam
2.      Visir                         : Pembidik Sasaran
3.      Kaca Pembesar         : Untuk melihat sasaran dan angka pada Dial
4.      Jam Penunjuk           : Menunjukkan lokasi magnet bumi
5.      Tutup Dial                : Dengan 2 garis bersudut 45dan dapat diputar-putar
6.      Alat penggantung    : Untuk tali/ dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidikan
Cara menggunakannya:
1.   tutup kompas dibuka legak lurus dengan kotak / badan kompas (90 derajat).
2.   ibu jari dimasukkan kecincin dan kompas diletakkan mendatar dan disana oleh jari telunjuk   dan jari lainnya.
3.   kompas dipegang sebatas mata.
4.   sasaran bidik melalui takik pertengahan prisma dan garis rambut dibagian tengah ditutup.
5.   setelah sasaran dibidik dengan tepat, angka yang tertera dibawah garis tanda diatas pelat yang bercahaya dibaca, angka itu menunjukkan besarnya arah sudut bidikan.

 2. Kompas Silva
Kompas ini sudah dilengkapi busur drajat dan penggaris. Dalam penggunaannya akan sangat mudah karena kompas ini tidak dilengkapi alat bidik. Kecermatan bidik kompas ini agak kurang

B.     PROTACTOR
Ada beberapa jenis protractors penuh lingkaran, setengah lingkaran, persegi, dan persegi panjang. Semua dari mereka membagi lingkaran menjadi satuan ukuran sudut, dan masing-masing memiliki skala sekitar tepi luar dan tanda indeks. Tanda Indeks adalah pusat lingkaran busur dari mana semua arah diukur.


a.       Para busur derajat militer, GTA 5-2-12, berisi dua skala: satu dalam derajat (skala batin) dan satu di mils (skala luar). Busur derajat ini merupakan lingkaran azimut. Skala derajat lulus 0-360 derajat, masing-masing tanda centang pada skala mewakili derajat satu derajat. Sebuah baris 0-180 derajat disebut garis dasar busur derajat. Dimana garis dasar berpotongan dengan garis horizontal, antara 90 dan 270 derajat, adalah indeks atau pusat busur derajat ( Gambar 6-6 ).

b. Bila menggunakan busur derajat, garis dasar selalu paralel berorientasi ke saluran jaringan utara-selatan. Para 0 - tanda atau 360-derajat selalu ke arah atas atau utara pada peta dan tanda adalah 90 ° ke kanan.
(1) Untuk menentukan azimuth grid ( Bila
(A) Buatlah garis yang menghubungkan dua titik (A dan B).
(B) Tempat indeks dari busur derajat pada titik di mana garis yang ditarik melintasi garis (utara-selatan) grid vertikal.
(C) Menjaga indeks pada titik ini, sejajarkan 0 - untuk 180-derajat dari garis busur derajat pada garis kotak vertikal.
(D) Baca nilai sudut dari skala, ini adalah jaringan azimut dari titik A ke titik B
(2) Untuk menggambarkan suatu azimut dari titik yang diketahui pada peta
(A) Mengkonversi azimut dari magnetik ke grid, jika perlu. 
(B) Tempatkan busur derajat pada peta dengan tanda indeks pada pusat massa dari titik dikenal dan garis dasar sejajar dengan garis kotak utara-selatan.
(C) Buatlah tanda di peta di azimut yang diinginkan.
(D) Hapus busur derajat dan menggambar garis yang menghubungkan titik dikenal dan tanda di peta. Ini adalah arah kotak garis (azimuth).
(E) Bila arah bidikan kurang dari 180 derajat,maka di tambah 180 derajat untuk backazimuth.
      Bila arah bidikan lebih dari 180 derajat,maka di tambah 180 derajat untuk backazimth.
C.     PETA
A. PENGERTIAN PETA
 “ Sejumlah informasi/data dari suatu daerah tertentu (sebagian dari permukaan fisik bumi) yang disajikan dalam bentuk grafis 2 dimensi (bidang datar) dengan perbandingan tertentu (skala).........”
KLASIFIKASI PETA
Tidak ada klasifikasi Peta yang bersifat universal. Secara garis besar, Peta dapat dibedakan berdasarkan skala, pada bentuk penyajiannya isi atau informasi utama pada Peta dan kegunaan dari Peta tersebut.
Berdasarkan Skala Peta
·         Peta Teknis: Dengan skala dibawah 1:10.000.
  • Peta Topografi: Atau Peta detail dengan skala lebih kecil, diantaranya 1:10.000 sampai dengan 1:100.000.
  • Peta Geografi: Atau Peta Ikhtisar dengan skala lebih kecil dari 1:100.000.
Berdasarkan Bentuk Penyajian Peta
  • Peta Garis (Line Map).
  • Peta yang menyajikan bayangan dari permukaan bumi dalam bentuk grafis atau garis.
  • Peta Foto (Photo Map).
  • Bayangan dari permukaan bumi disajikan dalam bentuk bayangan Fotografis, hasil dari suatu pemotretan Udara.
  • Peta Digital (Digital Map).
  • Suatu Peta yang data-datanya (Nomor titik, Koordinat Horisontal dan Vertikal) tersimpan dalam media Komputer.

Berdasarkan Isi Peta
  • Peta Topografi (Topographic Map)
  • Peta yang menyajikan informasi dari semua unsur yang terdapat dipermukaan Bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia.
  • Peta Tematik (Thematik Map)
  • Peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan Bumi sesuai dengan tema Peta yang bersangkutan, dan umumnya mempunyai hubungan tertentu dengan informasi topografi.
  • Chart
  • Suatu Peta untuk kegunaan yang bersifat khusus, dalam hal ini data-data yang disajikan berhubungan dengan keperluan Khusus.
Berdasarkan Kegunaan Peta
  • Peta Referensi atau Peta Serbaguna, Peta yang dijadikan dasar dari perencanaan pengembangan nasional dan regional, dan umumnya diproduksi pada satu seri Peta. Jenis dari Peta referensi diantaranya adalah:
  • Peta Planimetris, Peta yang hanya menyajikan posisi horisontal dari unsur-unsur dipermukaan bumi tanpa menyajikan data ketinggian.
  • Peta Kadaster, Peta yang menyajikan batas dari kepemilikan tanah.
  • Peta Topografi, Peta yang menggambarkan tidak saja detail planimetris dari unsur-unsur dipermukaan bumi, tetapi juga menggambarkan bentuk Peta Topografi.

Skala Peta secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :
MEASURING DISTANCE (Mengukur Jarak)
Langkah-langkah mengukur Jarak Datar di lapangan :
         Ketahui Skala Peta
         Ketahui Jarak di Peta (JP)

MAP SYMBOLS
Yang dimaksud adalah tanda-tanda yang termuat didalam peta dengan bentuk-bentuk tertentu serta mempunyai arti tertentu, sehingga memudahkan pengguna peta untuk dapat mempergunakannya.
Contoh :
Jalan Aspal, jalan tanah, jalan setapak, titik Ketinggian, puncak gunung, sungai, bangunan, perkampungan perkebunan, sawah, dll